Banda Aceh – Taman Pendidikan Alqur’an (TPA) Baitul Musyahadah Banda Aceh yang terletak di Jl. Teuku Umar Geuceu Kayee Jato merupakan salah satu sasaran penerima buku dari Perpustakaan Nasional, 1.000 judul buku + Rak buku diserahkan melalui BKM Masjid Baitul Musyahadah Bapak Yus (bidang pengembangan Masjid BM).
Sebelumnya TIM verifikasi dari Perpustakaan Nasional telah mendatangi TPA dan menjumpai Direktur Ustadz Rahmat Hidayatullah, kedatangan tim perpustakaan Nasional menanyakan sejauh mana penggunaan dan pengelolaan perpustakaan di Taman Pendidikan Al-qur’an.
Ibu Nanti Risunanti dari Perpustakaan Nasional mengecek keberadaan buku dan pemanfaatannya serta pengelolaan perpustakaan di Taman Pendidikan Alquran Baitul Musyahadah. Alhamdulillah saat ini TPA sudah memiliki tambahan koleksi buku bacaan, sedangkan dari segi pemanfaatan saat ini adalah santri dan para pengajar di lingkungan TPA, setiap hari ada santri yang membaca dan mengunjungi perpustakaan, bahkan kunjungan perpustakaan dan membaca buku menjadi bagian dari program di TPA ini yang sudah terjadwal setiap harinya. Kata Nanti.
Direktur TPA Ust. Rahmat menyampaikan bahwa “saat ini juga TPA melalui Pengelola Bagian Perpustakaan dan Depot Iqra yang dikepalai oleh: ustadzah Ramlah Usman, tengah berbenah dan belajar bagaimana mengelola perpustakaan, dari segi penomoran, peminjaman, dll melalui arahan dan bimbingan dari TIM perpustakaan Nasional. Kami sangat berterimakasih kepada Perpustakaan Nasional yang telah memberikan Bantuan Bukunya, Semoga kedepan ada Bantuan Buku juga tetapi lebih banyak ke buku agamanya.
Tercatat di TPA Baitul Musyahadah saat ini memiliki santri dengan jumlah 300-san santri dari jenjang TKA, TPA, dan TQA. Sebelum pandemi santri di TPA ini mencapai 500-an. Sedangkan jumlah pengajar saat ini adalah 40orang terdiri dari ustadz dan sutadzah.
TPA Baitul Musyahadah juga menjadi satu-satunya TPA dengan system mengajar kelompok Privat dengan jumlah 5 santri diampu/diajar oleh 1org ustadz/ustadzah. Tentu ini menjadikan pembelajaran yang ideal dibandingkan sebelumnya jumlah santri 10/lebih diampu oleh 1 pengajar.